BeritaGresik.com – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW setiap bulan Rabiul Awal kalender Hijriyah dirayakan oleh hampir seluruh umat islam, tak terkecuali di Pulau Bawean kabupaten Gresik. Bagi warga Bawean peringatan maulid nabi merupakan momen yang sangat dinanti, dan tak jarang warga Bawean yang ada diperantauan pulang kampung dengan demi mengikuti acara peringatan maulid nabi di kampung halamannya masing-masing.
Warga Pulau Putri sebutan lain Pulau Bawean mempunyai tradisi unik dalam menyambut peringatan Maulid Nabi. Bagi warga Bawean peringatan maulid nabi bukan hanya sekedar ceremonial dan bertukar bingkisan saja, melainkan memiki makna yang lebih mendalam yaitu sebagai ungkapan syukur atas kelahiran baginda Rasullah SAW.
Seperti warga di Dusun Paginda desa Sukaoneng kecamatan Tambak, mereka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini pada Selasa, 13 Rabiul Awal Hijriyah bertepatan dengan tanggal 17 September 2024.
Sejak malam hari warga setempat khususnya kaum ibu-ibu sudah menata dengan rapi aneka bingkisan maulid yang dikemas dalam sebuah Ceppo.
Ceppo atau Ghudek merupakan wadah sejenis ember yang terbuat dari anyaman bambu, biasanya digunakan oleh warga Bawean tempo dulu sebagai wadah untuk membawa atau menyimpan barang seperti beras, ubi kayu dan lain sebagainya.
Kemudian Ceppo diberi pagar dan dihiasi dengan bunga, selanjutnya aneka jajanan yang sudah ditentukan oleh panitia dipasang ke dalam Ceppo, sehingga menyerupai sebuah parsel dengan ukuran besar.
Setelah dirasa cukup rapi, aneka jajanan yang lazim disebut bherkat atau angka,an Molot itu, diletakkan di mushollah dan siap dihidangkan pada saat acara peringatan maulid nabi berlangsung.
Satu demi satu rangkain acara peringatan Maulid Muhammad SAW diikuti dengan penuh khidmah dan sakral oleh warga yang hadir. Lantunan pembacaan ayat-ayat suci Al Qur’an dan pembacaan Sholawat Barzanji pun menggema melalui pengeras suara hingga ke sudut-sudut kampung.
Acara peringatan Maulid Nabi di Bawean biasanya juga mengundang seorang Kiai penceramah yang banyak bercerita tentang kisah-kisah teladan dari Baginda Rasulullah SAW, serta kisah perjuangan Nabi dalam meluaskan Syiar Islam.
Kiai Slamet dalam ceramahnya mengatakan kita selaku umat Nabi Muhammad SAW, yang cinta kepada nabinya harus selalu meniru dan meneladani beliau.
Kiai Slamet melanjutkan, kalau kita umat islam mengaku cinta kepada nabi Muhammad SAW, niscaya akan patuh terhadap apa yang diperintahkan oleh nabi kita.
“Bukti kecintaan kita kepada Nabi, niscaya kita meneladani akhlak beliau dan patuh melaksanakan apa yang diajarkan oleh baginda nabi, mari kita galakkan sholat berjama’ah, ” kata Kiai Slamet dalam cuplikan ceramhnya.
Kepala desa Sukaoneng kecamatan Tambak Abdul Hayyi, dalam sambutannya mengimbau kepada seluruh warga di desanya agar tetap melestarikan tradisi peringatan maulid Nabi Muhammad SAW ini.
Untuk itu kata Hayyi, bingkisan peringatan maulid nabi harus menyesuaikan dengan kondisi ekonomi warga setempat.
“Saya berharap bingkisan maulid sesuaikan dengan hasil musyawarah, yang penting rukun dan sesuaikan dengan kemampuan warga, sehingga semuanya dapat mengikuti peringatan maulid nabi ini, “harapnya.
Setelah semua rangakai acara peringatan maulid selesai, warga setempat bertukar bherkat atau bingkisan maulid sebagai oleh-oleh untuk anak-anak yang sudah menunggu di rumah masing-masing. (abr)