Puya Hale, Tradisi Warga Desa Diponggo Mengarak Pusaka Peninggalan Waliyah Zainab

  • Share

BeritaGresik.com – Ratusan warga desa Diponggo kecamatan Tambak Pulau Bawean kabupaten Gresik menggelar tradisi Dzikir Midher, Senin (24/07/2023). Acara yang biasa dilaksanakan setiap tahun ini dipercaya sebagai ritual tolak balak dan merupakan tradisi warisan dari Waliyah Zainab.

Dzikir Midher atau yang lebih populer dengan  tradisi Puya Hale bagi warga desa diponggo merupakan tradisi yang sakral dan wajib diikuti oleh setiap warga desa laki-laki. Sementara kaum wanitanya berada di rumah masing-masing, sebagian warga perempuan ikut berpartisipasi menyediakan minuman dan jajanan yang disiapkan dipinggir jalan.

Tradisi dzikir Midher ini diawali dengan doa bersama di area makam mbah Waliyah Zainab, selanjutnya sesepuh desa mengeluarkan tombak pusaka peninggalan waliyah Zainab dari musium, lalu bersama-bersama mengarak pusaka tersebut berkeliling desa sambil membaca doa-doa dzikir dan doa tolak balak.

Sembari berkeliling desa berjalan kaki, warga juga membawa tongkat dari kayu girang merah dan sebagian yang lain membawa bendera berwarna kuning.

Kepala desa Diponggo Muhammad Salim mengatakan tradisi Puya Hale ini selalu disambut antusias oleh warga desa Diponggo setiap tahun karena warga menyadari bahwa tradisi ini untuk mempertahankan tradisi nenek moyang yang bersifat spiritual.
“Mempertahankan tradisi warisan nenek moyang yang menjadi semangat warga sehigga tradisi Puya Hale tetep bertahan hingga saat ini, layaknya acara jamasan desa di tempat-tempat lain, “tutur Salim.

Setelah semua rute puya hale dilalui, warga kembali ke komplek makam Waliyah Zainab untuk makan bersama. Dimana hidangan sudah disediakan sebelumnya oleh warga perempuan yang bertugas. (abr)

banner 120x600
  • Share