BeritaGresik.com – Ratusan massa aksi yang mengatasnamakan Aliansi Gerakan Pribumi Bergerak (Gaprak) mendatangi kawasan industri Java Integrated Industrial Ports and Estate (JIIPE) Manyar Gresik, Selasa (07/12/2021). Gabungan aktivis yang berasal dari empat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) itu melakukan aksi demo menuntut perusahaan di Kota Pudak khususnya Smelter PT Freeport Indonesia mempekerjakan warga lokal Gresik.
Dalam aksinya, para pendemo membawa mobil komando serta belasan bendera masing-masing organisasi. Mereka melakukan orasi, juga membentangkan spanduk besar bertuliskan nada protes seperti “Wong Gresik Dilarang Jadi Pengangguran”.
“Kita datang kesini untuk memperjuangkan nasib warga Gresik yang masih nganggur, apa guna investasi besar-besaran jika masyarakat lokal masih banyak yang nganggur,” ujar Koordinator Umum (Kordum) Aksi yang juga ketua Forum Komunikasi Warga Suci (FKWS) Jaun Farhat.
Gus Farhat meminta supaya Industri di Gresik harus memprioritaskan tenaga kerja lokal. Sebab merekalah yang paling terdampak, terlebih masyarakat yang berada di wilayah terdekat (Ring 1) perusahaan.
“Kami berdiri disini menuntut hak masyarakat Gresik yang secara langsung terdampak oleh industrialisasi, wong Gresik dilarang nganggur,” tegasnya.
Sementara Ketua Forum Kota (Forkot) Gresik, Haris Sofwanul Faqih dalam orasinya menyatakan, banyaknya industri di Gresik realitanya belum mampu mengurangi tingginya angka pengangguran masyarakat lokal.
“Gresik ini banyak investasi-investasi besar, namun faktanya masih banyak masyarakat lokal yang pengangguran,” ucapnya. Tak ditemui oleh pihak perusahaan, massa aksi kemudian bergerak menuju kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik untuk menyuarakan tuntutannya. Diantara organisasi yang tergabung adalah Forum Kota (Forkot) Gresik, Forum Komunikasi Warga Suci (FKWS), Forum Perjuangan Pemuda Indonesia (FPI), dan Generasi Pemuda Nusantara (Genpatra). (abr)