BeritaGresik.com – Kementerian sosial RI membangun dua lumbung sosial di Pulau Bawean kabupaten Gresik pasca musibah gempa bumi dengan magnitudo 6.5 SR pada jumat (22/03/2024) lalu.
Satu lumbung sosial berada di daerah kecamatan Sangkapura dan satu lainnya di kecamatan Tambak.
Lumbung sosial merupakan program pemerintah melalui kementerian sosial dalam rangka memperkuat ketangguhan masyarakat terhadap bencana dengan menyediakan fasilitas dan prasarana logistik untuk mendukung kesiapsiagaan.
Camat Tambak Nur Syamsi menjelaskan logistik yang disimpan di lumbung sosial (lumsos) tidak untuk diberikan kepada korban gempa yang lalu, tetapi merupakan bentuk kesiap-siagaan pemerintah jika sewaktu-waktu ada bencana lagi, sehingga logistik yang berada dalam lumsos dapat didistribusikan dengan cepat kepada warga terdampak dengan cepat.
“Yang perlu dipahami bahwa logistik yang ada di lumsos bukan untuk dibagikan kepada korban gempa yang kemaren, sebagai bentuk kesiapan stok bantuan jika sewaktu-waktu ada bencana lagi, “kata Camat Tambak, Minggu (07/04/2024).
Camat menambahkan ada berapa jenis logistik yang ditampung di lumsos dan secara garis besar dibagi menjadi tiga jenis yaitu Permakanan, inventaris dan buffer stock.
Akan tetapi kata Camat sampai saat ini kecamatan Tambak belum mempunyai tempat untuk menampung logistik lumbung sosial, sehingga pihaknya meminjam sementara di salah satu gudang yang berada di desa Gelam.
“Sementara ini lumsos Tambak tidak punya tempat, sambil menunggu koordinasi dengan kemensos untuk sementara kita pinjam dulu gudang kosong yang ada di desa Gelam, “imbuhnya.
Masih kata Camat, logistik yang ada di lumbung khususnya yang ada tenggat waktu kadaluarsa dapat diberikan kepada warga yang membutuhkan atau pada kegiatan-kegiatan sosial sebelum masa kadaluarsanya habis.
“Untuk logistik yang ada kadaluarsanya, ada mekanismenya jika ingin diberikan kepada warga sebelum waktu kadaluarsanya habis, “pungkasnya. (abr)