Berkedok Sosialisasi Kesehatan Lingkungan, Ternyata Komunitas ini Jualan Pembalut Kain Harga Fantastis di Bawean

Pembalut kain merk Alami yang dijual Rp 250 ribu oleh GIS dan minyak goreng 400 ML yang dibagi untuk untuk warga

BeritaGresik.com – Sebuah komunitas yang menamakan dirinya Gerakan Indonesia Sehat (GIS) menjual produk pembalut wanita dengan harga fantastis. pembalut tersebut terbuat dari bahan kain, satu kotak berisi 4 pembalut wanita dijual dengan harga Rp. 250 ribu.

Kegiatan komunitas GIS itu mulai banyak disorot oleh warga lantaran untuk melancarkan kegiatan marketing, mereka berkedok sosialisasi kesehatan lingkungan, bahaya sampah dan pentingnya menjaga kebersihan organ kewanitaan.

Kegiatan mereka dalam menjual produk pembalut ini terbilang cukup rapi. Mereka sebelumnya meminta izin terlebih dahulu ke kantor kecamatan, selanjutnya mendatangi kantor balai desa dengan tujuan akan melakukan sosiasilisasi pentingnya kesehatan lingkungan.

Nara sumber GIS usai sosialisasi dan jualan produk pe,balut harga fantastis

Nara sumber GIS usai sosialisasi dan jualan produk pembalut harga fantastis

Tak cukup sampai disitu, mereka juga menggandeng kader posyandu di masing-masing dusun untuk mengumpulkan warga dengan imbalan bagi warga yang ikut berkumpul diberi imbalan satu kantong minyak goreng merk Gading Sakti isi 400 ml, sementara kader posyandu yang membantu proses pengumpulan massa diberi imbalan Rp. 10 ribu untuk 1 produk yang laku dijual dan ditambah imbalan dapur gas 2 tungku untuk setiap 20 produk yang laku dijual.

Sekretaris kecamatan Tambak, Supaji mengaku telah memberikan izin kepada mereka karena tidak mengetahui bahwa mereka juga akan berjualan suatu produk, mereka mengaku hanya akan melakukan edukasi kepada warga terkait pentingnya kesehatan lingkungan.

Untuk itu lanjut Supaji, pihaknya merasa tidak keberatan karena ketika mereka datang ke kantor kecamatan Tambak tidak pernah menyebut akan menjual sebuah produk.

“Seandainya saya tahu mereka hanya akan jualan produk, saya pasti tidak ngasi izin, mereka hanya bilang mau sosialisasi kesehatn lingkungan, “Kata Supaji, Senin (30/09/2024).

Hal senada juga dikatakan oleh kepala desa Sukaoneng Abdul Hayyi, pihaknya merasa kecolongan dengan kegiatan komunitas yang menamakan dirinya GIS atau Gerakan Indonesia Sehat itu. Sebab kata Hayyi mereka hanya meminta izin ke Kantor Balai Desa Sukaoneng untuk mengumpulkan warga dalam rangka sosialisasi kesehatan lingkungan dan sama sekali tidak menyebut akan berjualan produk.

Baca juga : Pelaksanaan Proyek Peningkatan Infrastruktur Jalan di Bawean Terancam Molor, Ini kendalanya

Hayyi sapaan akrab kepala desa Sukaoneng langsung bertindak tegas dengan melarang mereka melanjutkan kegiatannya di desa Sukaoneng.

“Saya sudah telpon mereka supaya tidak melanjutkan kegiatan lagi di desa Sukaoneng, saya sempat marah karena mereka sebelumnya tidak jujur, tidak menyebutkan mau jualan produk, “imbuhnya.

Sementara itu Faizal Gunawan selaku penjadwal dari pihak Komunitas Indonesia Sehat (GIS) mengatakan pihaknya sudah melakukan kegiatan sosialisasi kesehatan lingkungan dan berjualan produk pembalut kain ini sudah dilakukan di hampir seluruh Pulau Bawean.

“Kalau di Sangkapura alhamdulillah sudah semua di 17 desa sedangkan untuk wilayah kecamatan Tambak tinggal beberapa dusun di desa Sukaoneng saja, tinggal 4 kali pertemuan saja, “tuturnya

Faizal juga mengakui pihaknya telah melakukan kesalahan soal pemberitahuan sosialisasi pentingnya menjaga kesehatan lingkungan dengan cara menekan terjadinya penumpukan sampah itu. Diakui bahwa pihaknya tidak menyebutkan bahwa ada juga kegiatan berjualan sebuah produk Pembalut wanita yang terbuat dari kain.

Untuk itu Faizal atas nama keluarga vesar GIS juga memohon maaf kepada semua pihak jika karena kegiatannya tersebut menimbulkan kesalahpahaman.

“Kami mohon maaf atas kesalahan kami pak, sekiranya masih diberi kesempatan untuk melanjutkan acara kami kami juga minta masukannya kira-kira apa yang harus kami benahi, “kata Faizal Gunawan via Telp Whatsapp. (abr)