BeritaGresik.com – Aksi kemanusiaan terus berdatangan untuk para korban Erupsi gunung Semeru. Kali ini Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Gresik menyalurkan donasi bagi korban bencana erupsi Gunung Semeru ke posko bersama IB-Jatim & PMII Gresik yang ada di Lumajang, Sabtu (11/12). Total bantuan donasi berupa uang tunai sebesar Rp 7.853.100 juta.
“Dalam kesempatan kali ini PMII Gresik bisa langsung turun untuk membantu masyarakat yang terkena imbas dari erupsi gunung semeru, sengaja kita melakukan pengiriman uang hasil donasi dengan bertahap setiap 2 hari sekali agar bisa langsung dibelanjakan Tim Relawan kita yang ada di lokasi, agar nantinya disesuaikan dengan kebutuhan korban pengungsi dan biar tidak menunggu lama, karena korban sangat membutuhkan itu secepatnya,” kata Ketua Umum Cabang PC PMII Gresik, Abdul Hadi, Minggu (12/12).
Selain bantuan uang tunai, PC PMII Gresik juga memberikan bantuan barang berupa kebutuhan pokok, obat-obatan, pakaian, selimut dan air mineral untuk pengungsi korban erupsi gunung semeru.
“Kita juga menyalurkan beberapa kebutuhan pokok, obat-obatan, pakaian, selimut dan air mineral untuk menambah daripada kebutuhan di pengungsian, bantuan tersebut juga dari beberapa donatur seperti dari anggota PMII Gresik dan Ponpes Modern Al Azhar Cerme Gresik yang membantu,” tandas Hadi.
Menurut Hadi, pihaknya bersama kader organisasinya sampai saat ini terus melakukan penggalangan dana, agar nantinya bisa kembali disalurkan untuk korban bencana erupsi Semeru.
“Dan untuk galang donasi untuk korban erupsi gunung semeru dari PMII Gresik hingga sampai saat ini masih terus berlanjut,” terangnya.
Hadi menilai, terjadinya bencana alam seperti erupsi Gunung Semeru bukanlah tanpa sebab. Pasti ada faktor ulah tangan manusia yang mempengaruhi, seperti banyak eksploitasi alam yang berlebih, dan monopoli tuan tanah yang dilegitimasi oleh pemerintah. “Kami beranggapan, kejadian bencana alam seperti ini bukanlah tanpa sebab, pasti ada gerak materiil yang mempengaruhinya, banyak eksploitasi alam yang berlebih yang dilakukan oleh borjuasi, kapital-monopoli dan tuan tanah yang dilegitimasi oleh pemerintah kita, sudah sepatutnya pemerintah lebih memperhatikan keseimbangan alam untuk keberlanjutan umat manusia dari pada akumulasi modal yang hanya terus menghisap dan merusak alam seperti pertambangan, perkebunan besar dan perusahaan-perusahaan yang melanggar Amdal, meskipun ada Amdal jarang sekali diberlakukan sesuai praktek peraturan Amdal yang ada,” tutupnya tegas. (abr)
BeritaGresik.com - Parade Teater Jawa Timur tahun 2025 akan segera digelar. Agenda rutin tahunan program…
BeritaGresik.com - Gerak gerik Abdullah Syujak warga Desa Pangkahkulon, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik, berujung masuk bui…
BeritaGresik.com - Proyek rehabilitasi atau perbaikan ruang kelas di UPT SDN 325 Gresik (SDN Balikterus…
BeritaGresik.com - Suasana pagi buta mencekam di Jalan Kapten Darmo Sugondo, Kelurahan Tenggulunan, Kecamatan Kebomas,…
BeritaGresik.com - Aura Hidayatul Liestari, siswi kelas XI-3, SMAN 1 Sangkapura (SMANTURA), Pulau Bawean, mengukir…
BeritaGresik.com - Karier politik Hasanuddin, anggota DPRD Jawa Timur periode 2024–2029 asal Pulau Bawean, mendadak…