BeritaGresik.com – Sejumlah warga terdampak gempa bumi Bawean geram lantaran proses pembangunan rumah yang dikerjakan pihak aplikator PT. Guriang Manggung Padjadjaran, perusahaan asal Cianjur masih banyak yang terbengkalai dan tak kunjung selesai.
Hal ini membuat sejumlah penyintas gempa bumi Bawean belum bisa menempati rumahnya kembali, dan terpaksa harus tinggal bersama keluarga atau menempati dapur rumahnya yang sempit dan pengap.
Mustakim, salah satu penyintas gempa Bawean. Warga dusun Paginda desa Sukaoneng kecamatan Tambak kabupaten Gresik ini mengaku sangat kecewa dengan kinerja pihak aplikator.
Menurutnya, dirinya terbuai dengan janji pihak aplikator untuk memperbaiki rumahnya yang rusak parah dengan kualitas Rumah Tahan Gempa (RTG) dan proses pengerjaan yang sangat cepat.
Tapi faktanya, hingga saat ini rumah miliknya tak kunjung selesai, pihak aplikator hanya memasang kerangka dan atap, sedangkan tembok, jendela dan lantai tak kunjung dikerjakan.
“Dulu janjinya sebelum lebaran sudah bisa ditempati, sampai sekarang hanya kerangka, dan tidak ada kabarnya lagi, ” Kata Mustakim, Senin (11/08/2025).
Hal ini juga diperparah dengan kualitas material terbuat dari plat tipis, sedangkan atap rumah juga mudah terkelupas dan mudah sobek.
Tak hanya itu, pria berusia 50 tahun ini juga mengatakan pihak aplikator juga membangun rumahnya asal-asalan, seperti pemasangan pondasi tanpa tiang penyangga atau ceker ayam dan pemasangan atap juga miring.
“Kalau seperti ini bangunannya, jangankan gempa, ada angin kencang saja pasti roboh, ” Keluhnya.
Terpisah, kepala desa Sukaoneng Abdul Hayyi merasa prihatin dengan nasib warganya yang terdampak gempa kategori rusak parah.
Hayyi mengaku seringkali mendapat pengaduan warganya terkait kinerja pihak aplikator.
“Saya sudah sering adukan terkait hal ini, tapi sampai sekarang belum ada kejelasan dari pihak aplikatornya, ” Tandasnya. (abr)