Begini Modus Sang Kiai Cabul di Bawean Mengelabui Wali Santri

Nashiruddin, pengasuh pesantren yang ditetapkan tersangka karena cabuli santrinya

BeritaGresik.com – Polres Gresik telah menetapkan status tersangka kepada Nashiruddin (49), pengasuh Tahfidz Hidayatul Qur’an Kalimalang Desa Daun Kecamatan Sangkapura Pulau Bawean.

Polisi telah menemukan bukti yang cukup setelah melakukan sejumlah pemeriksaan terhadap para saksi.

Dalam melaksanakan aksi bejatnya rupanya sang kiai mengelabui wali santri dengan cara-cara yang sangat religius serta menggratiskan biaya pendidikan.

Semua Santri putri dan guru ngaji diwajibkan selalu mengenakan cadar saat kegiatan sekolah formal sehingga terseksan sangat religius.

Selain itu, kegiatan pembelajaran MTs dan MA dilaksanakan secara terpisah antara santri putra dan santri putri, sehingga aroma religius sangat terasa kental manakala memasuki ruangan pembelajaran di Ponpes Tahfidz tersebut.

Salah satu mantan guru ngaji yang pernah mengajar di Ponpes milik kiai cabul ini membenarkan bahwa aturan yang diterapkan oleh Nashiruddin kepada para santri putrinya sangat ketat, semua santri dilarang keras pacaran meskipun hanya sekedar melalui surat cinta. Sehingga memicu kepercayaan wali santri kepada sang pengasuh.

“Kalau aturan pondok sangat ketat sekali, sangat Syar’i, mungkin supaya terkesan baik, dan dipercaya oleh orang tua santri “tuturnya, Senin (25/12/2023).

Mantan guru ngaji yang enggan namanya disebut ini juga mengatakan sudah banyak mendengar cerita tentang sepak terjang sang kiai yang punya kebiasaan cabul terhadap para santrinya itu.

“Sebenarnya bagi anak-anak santri kiai itu gak ada wibawahnya, cuma mereka takut. Karena kiainya selalu marah-marah, “imbuhnya.

Ditambahkan, dia juga tahu kalau sang kiai cabul itu hampir tiap malam menggilir santri putri dipanggil ke kamarnya dengan modus minta dipijat. Bahkan terkadang hingga lewat tengah malam.

“Bukan cuma saya yang mengetahui, hampir semua santri, bahkan ada juga kadang sampai jam satu malam, “pungkasnya.

Baca juga : 125 Personil Kercengan kolosal Meriahkan Pembukaan Konferensi Ke-XXVI PC NU Bawean

Tak tahan dengan prilaku tak bermoral sang kiai cabul sehingga membuat santri dan guru ngaji banyak yang tidak betah, satu persatu mereka berhenti mengajar dan mondok disana.

Sementara SN salah satu wali santri benar-benar tidak menyangka sosok kiai yang dihormatinya punya prilaku cabul terhadap santrinya. Selama ini dirinya percaya kalau sang kiai akan mendidik anaknya dengan baik, supaya kelak anaknya bisa menjadi anak yang berguna.

Selain itu, SN juga tergiur memondokkan anaknya di ponpes Tahfidz Hidayatul Qur’an Kalimalang lantaran mendengar semua anak yang belajar disana digratiskan dari semua biaya, kecuali hanya uang makan saja.

“Saya sama sekali tidak tahu, anak saya juga tidak bercerita, kecuali akhir-akhir ini memaksa minta jemput ingin berhenti mondok, “tuturnya. (abr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *