BeritaGresik.com – Desakan terhadap PT Prima Energy Bawean yang saat ini tengah melakukan aktivitas pengeboran minyak mentah di wilayah lepas pantai Pulau Bawean semakin menguat. Masyarakat menilai perusahaan energi tersebut perlu segera merealisasikan program Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai bentuk tanggung jawab sosial terhadap warga dan lingkungan sekitar.
Aktivitas pengeboran yang dilakukan di perairan sekitar Bawean disebut telah menimbulkan sejumlah dampak, mulai dari terbatasnya ruang tangkap nelayan, hingga potensi gangguan pada ekosistem laut. Untuk itu masyarakat meminta PT Prima Energy Bawean lebih aktif memberi kontribusi nyata bagi wilayah Pulau Bawean.
Belum Ada CSR yang Terasa Langsung Bagi Warga Bawean
Sejumlah tokoh masyarakat Bawean menuturkan bahwa sampai saat ini mereka belum melihat adanya program CSR yang dirasakan langsung oleh warga, terutama nelayan dan masyarakat pesisir.
“Kami tidak menolak investasi. Tapi perusahaan harus hadir dengan tanggung jawab sosial. Sampai sekarang belum ada program CSR yang menyentuh masyarakat,” ujar Saifuddin Rauf Ketua Ormas Squad Nusantara Cabang Bawean, Kamis (18/12/2025).
Udin Rauf sapaan akrabnya, berharap program CSR tidak hanya bersifat seremonial, tetapi harus berupa bantuan berkelanjutan, dan manfaatnya benar-benar terasa bagi warga seperti Kompensasi untuk nelayan yang terdampak, Pemberdayaan ekonomi lokal, Perbaikan infrastruktur desa pesisir, Pelatihan kerja dan peningkatan keterampilan serta Dukungan pendidikan dan kesehatan, “imbuhnya.
Pemerintah Daerah Diminta Turun Tangan
Sejumlah elemen masyarakat juga meminta pemerintah Kabupaten Gresik dan instansi terkait hal ini memberikan perhatian khusus terhadap aktivitas perusahaan tersebut. Mereka berharap pemerintah dapat memediasi pertemuan resmi antara warga, pemerintah daerah, dan PT Prima Energy Bawean untuk memastikan realisasi kewajiban sosial perusahaan.
“Harus ada komunikasi terbuka. Warga perlu kepastian. Kami ingin Bawean mendapat manfaat dari kegiatan industri energi ini,” ujar Jaka salah satu perwakilan masyarakat Bawean yang ada di Gresik.
Pernyataan Perusahaan Masih Dinantikan
Hingga berita ini dimuat, pihak PT Prima Energy Bawean belum memberikan pernyataan resmi mengenai permintaan masyarakat Bawean terkait pelaksanaan program CSR.
Warga berharap perusahaan segera memberikan klarifikasi, membuka komunikasi, dan merancang program tanggung jawab sosial yang jelas, terukur, dan berkelanjutan, sehingga keberadaan industri minyak dapat berjalan seiring dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat Bawean.
Untuk diketahui, PT Prima Energi Bawean (PEB) aktif melakukan aktivitas pengeboran minyak di Lapangan Camar, Lepas Pantai Jawa Timur yang disebut sebagai Wilayah Kerja Bawean, kegiatan ini termasuk mengebor sumur baru seperti CW-1 dan CW-2 menggunakan rig lepas pantai, dan sukses melakukan lifting perdana atau pengambilan minyak pertama pada akhir 2024.
Wilayah Bawean Miliki Kandungan Minyak 100 Juta Barel dan Gas Bumi 680 Juta Kaki Kubik
Berdasarkan data kementerian ESDM, Kapasitas produksi minyak mentah dari Lapangan Camar di Wilayah Kerja (WK) Bawean saat ini mencapai 2.000 barel per hari, dan masih ada rencana penambahan produksi sebesar 3.000 BOPD lagi dari lapangan tersebut.
Berikut adalah rincian lebih lanjut mengenai produksi dan potensi minyak di wilayah Bawean:
Produksi Saat Ini: Lapangan Camar, yang dioperasikan oleh PT Prima Energi Bawean berhasil direaktivasi dan menyumbang produksi sekitar 2.000 barel perhari (BOPD).
Target Peningkatan: Rencana akan menambah produksi sebesar 3.000 BOPD dari lapangan tersebut.
Lifting Perdana: Pada Desember 2024, dilakukan lifting (pengapalan perdana) minyak sebanyak 95 ribu barel dari Lapangan Camar Blok Bawean.
Potensi Cadangan: Wilayah Bawean secara keseluruhan diperkirakan memiliki potensi kandungan minyak hingga 100 juta barel dan gas bumi 680 miliar kaki kubik. (abr)












