BeritaGresik.com – Aura Hidayatul Liestari, siswi kelas XI-3, SMAN 1 Sangkapura (SMANTURA), Pulau Bawean, mengukir prestasi untuk sekolahnya. Siswi usia 16 tahun ini, berhasil menjuarai lomba resensi buku se Kabupaten Gresik.
Dari resensi buku Sokolah Rimba : Pengalaman Belajar Bersama Orang Rimba adalah karya Butet Manurung, yang dilakukan , mengantarkan Aura sapaan akrabnya, meraih juara 1 dalam lomba yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Perpussip) Kabupaten Gresik, beberapa hari yang lalu.
Atas prestasi perdana ini, Aura melanjutkan lomba resensi ke jenjang lebih tinggi, tingkat Jawa Timur (Jatim).
“Awalnya saya cari buku di aplikasi i Gresik, aplikasi dari Disperpussip Gresik. Ada beberapa judul buku direkomendasikan oleh guru pembina. Hingga akhirnya saya tertarik dan memilih buku Sokolah Rimba,” cerita Aura.
Pemilihan buku itu, tentu ada motivasi dan alasan tersendiri. Bagi Aura buku Sokolah Rimba ,layak dilakukan resensi. Karena banyak menceritakan tentang dunia pendidikan. Bagaimana melihat sistem pendidikan yang tidak hanya didapat di sekolah, tapi juga ada di Hutan. Bagaimana memberikan pendidikan di Jambi kepada masyarakat Orang Rimba, sebuah suku nomaden di hutan.
“Dari buku Sokolah Rimba , saya melihat seorang pejuang perempuan , Butet Manurung. Cerita potret pembelajaran yang layak kepada komunitas atau masyarakat adat di hutan,” ujarnya.
Dari buku tersebut, Aura menggaris bawahi bahwa setiap masyarakat berhak mendapatkan hak pendidikan. Meskipun itu tidak harus di sekolah.
“Pendidikan itu penting, jangan sampai menyianyiakan waktu belajar. Karena tidak semua generasi di Indonesia ini, bisa mendapatkan pendidikan. Termasuk dalam buku Sokolah Rimba, Butet menerjang hutan untuk memberikan pendidikan, Butet menghilangkan batasan kepada masyarakat adat untuk memperoleh hak pendidikan, “papar Aura dengan antusias menjelaskan.
Perjuangan dalam memperoleh hak pendidikan dalam kondisi keterbatasan, dibuktikan oleh Butet. Hal tersebut membuat siswi asal Desa Sawahmulya, Kecamatan Sangkapura ini, merasa kagum dan layak menjadi tokoh inspiratif di dunia pendidikan.
“Saya kagum dengan Butet, pejuangan dan kesabaran dalam memberikan pendidikan meskipun dalam kondisi keterbatasan di hutan rimba. Bisa dibayangkan, alangkah senangnya dan bahagia, seorang bisa mendapatkan hak pendidikan yang layak,” tutur Aura yang punya hobi membaca buku.
“Dari buku ini, pendidikan itu harus fleksibel, menyesuaikan konteks dan kebutuhan dari kondisi tersebut. Jangan terlalu terpaku pada sistem, dan pendidikan tidak harus dipaksakan dan diseragamkan,” tambahnya.
Aura tidak lupa banyak terima kasih kepada orang tua, para dewan guru, dan masyarakat yang turut mendukung lomba resensi, hingga berhasil juara.
“Alhamdulillah, berhasil meraih Juara 1 Lomba Resensi Buku se-Kabupaten Gresik. Terima kasih atas dukungan dari orang tua, bapak ibu dewan guru serta teman-teman. Semoga prestasi ini menjadi langkah awal untuk terus berkarya dan menginspirasi melalui literasi. Saya bangga dapat mengharumkan nama SMANTURA. Ini jadi bukti bahwa meski dari pulau, kami tetap bersinar,” jelasnya.
Diketahui, dalam lomba resensi tersebut Aura melakukan dua sesi. Sesi pertama presentasi, dan kedua tanya jawab dari para juri.
Kegiatan lomba itu, bertajuk Big Event Out of The Boox 2025 di Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEP) Gresik, 9 oktober 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi daerah yang diinisiasi oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gresik untuk menumbuhkan minat baca serta kemampuan menulis di kalangan pelajar.
Dalam kompetisi tersebut, dua siswa SMANTURA berhasil mengharumkan nama sekolah. Aura Hidayatul Liestari, siswi kelas XI-3, berhasil meraih Juara 1 dengan resensi buku Sokola Rimba. Sementara itu, Hayatus Syarifah, siswi kelas X-4, sukses menembus Top 5 besar dengan resensi berjudul Berkendara untuk Hidup.
Keduanya tampil luar biasa membawakan hasil resensi yang inspiratif dan penuh makna, hingga mampu menarik perhatian dewan juri serta peserta lain.
Guru pembina ekstrakurikuler Karya Ilmiah Remaja (KIR) dan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) SMANTURA, Rosa Diah Shinvani, turut menyampaikan rasa bangganya atas capaian kedua siswanya.
“Saya sangat bangga dengan prestasi yang diraih oleh Aura dan Hayatus. Mereka menunjukkan bahwa semangat literasi tidak mengenal batas tempat, bahkan dari pulau pun bisa bersinar di tingkat kabupaten. Harapan saya, semoga capaian ini menjadi motivasi bagi siswa-siswi SMANTURA lainnya untuk terus membaca, menulis, dan berkarya melalui literasi,” bebernya.
Dari prestasi ini menjadi bukti nyata bahwa pelajar dari Pulau Bawean mampu bersaing dan berprestasi di tingkat kabupaten, membawa kebanggaan bagi sekolah, guru, serta seluruh masyarakat Bawean. (abr)