DPRD Gresik Minta Verifikasi Kelayakan Perahu Layani Penyeberangan Wisata Gili Noko

Anggota DPRD Gresik Dapil Bawean saat membesut 3 pasien yang masih di rawat di RSUD Umar Mas'ud akibat kecelakaan laut di Wisata Gili Noko (Foto : iz)

BeritaGresik.com – Buntut dari Insiden kecelakaan laut perahu terbalik di Perairan wisata Gili Noko, Pulau Bawean, yang mengakibatkan satu korban jiwa. Mendapatkan perhatian dari kalangan legislatif.

Anggota DPRD Gresik Dapil Bawean Bustami Hazim turut prihatin atas apa yang telah terjadi. Ia juga sempat membesuk tiga pasien yang masih dirawat di RSUD Umar Mas’ud, Senin malam (29/4/2024).

“Para korban tidak hanya dari wisatawan lokal saja. Tapi juga pendatang atau bukan warga Pulau Bawean,” ucapnya.

Menurut dia, dari kejadian tersebut, pihaknya meminta kepada Pemerintah Daerah, maupun Dinas terkait untuk melakukan verifikasi kelayakan perahu maupun kelayakan pengunjung ke wisata Gili Noko.

“Ini perlu menjadi evaluasi bagi Pemkab Gresik, maupun stekhokder terkait. Bahwa akses penyeberangan dari Bawean ke Gili Noko bukan penyeberang biasa. Tapi penyeberang wisata,”jelasnya.

Untuk itu, ini menjadi perhatian pemerintah daerah maupun stekhokder terkait. Lantaran akses tersebut menjadi penyeberangan wisata. Khususnya dalam hal keselamatan bagi penumpang wisatawan.

“Khususnya berkaitan dalam hal kelayakan saran transportasi perahu penyeberangan ke wisata Gili Noko,” tandasnya.

Artinya lanjut dia, harus dilakukan verifikasi perahu. Mana yang untuk wisata, mana perahu untuk nelayan mencari ikan. Pasalnya masih banyak ditemukan di lapangan, perahu yang melayani penyeberangan ke wisata Gili Noko, tidak dilengkapi life jacket atau pelampung.

“Kalau nanti sudah ada verifikasi jelas, perahu untuk wisata harus ada fasilitas keamanan dan penyelamatan yang jelas,” papar pria asal Desa Lebak, Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean itu.

“Peristiwa ini sudah beberapa terjadi, tercatat sudah tiga kali kejadian peristiwa kecelakaan laut kapal terbalik di wilayah perairan Gili Noko. Ini harus menjadi perhatian,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata & Ekonomi Kreatif, Kebudayaan, Kepemudaan & Olahraga (Kadisparekrafbudpora) Gresik, drg Saifudin Ghozali turut prihatin atas kejadian kecelakaan laut yang menimpa wisatawan di Perairan Gili Noko.

Baca juga : Peduli Korban Erupsi Semeru, Mahasiswa HMI Bawean Galang Bantuan

“Kami turut berduka cita atas satu korban yang meninggal, dan tiga korban yang masih dirawat semoga cepat pulih dan bisa segera pulang ke rumah,” ucapnya, Selasa (30/4/2024).

Menurut dia, dari kejadian tersebut, pihaknya berencana melakukan verifikasi kelayakan trasportasi perahu yang melayani wisatawan ke destinasi wisata Gili Noko. Termasuk evaluasi keamanan dan keselamatan bagi para wisatawan.

“Kami akan koordinasi dengan Pokdarwis, Kades beserta Camat. Nantinya akan dilakukan evaluasi di wisata alam yang lainnya. Tidak hanya di Gili Noko,” ujar anggota Komisi IV (Pendidikan dan Kesehatan) DPRD Gresik.

Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada wisatawan maupun pengunjung yang hendak ke Gili Noko. Melakukan koordinasi dengan pihak Pemdes. Karena trasportasi perahu untuk penyeberangan ke wisata tersebut, sudah disiapkan Pemdes Sidogedungbatu.

“Pemdes menyediakan sekitar 4 perahu. Termasuk perahu bantuan dari Dishub Gresik untuk penyeberangan wisata Gili Noko,” tambahnya. (abr)